Home / Ekonomi Bisnis / Kini Sepi Ditinggal Pedagang, Warga Beri Saran Alihkan Pasar Coa jadi Pasar Daging

Kini Sepi Ditinggal Pedagang, Warga Beri Saran Alihkan Pasar Coa jadi Pasar Daging

Bagikan Artikel ini:

KAIMANANEWS.COM- Pasar Rakyat Coa, Distrik Kaimana yang diresmikan pengoperasiannya pada 17 Oktober 2019 lalu oleh Ismail Sirfefa Wakil Bupati Kaimana saat itu, kini sepi ditinggal puluhan pedagang.

Pasar berkonstruksi permanen ini hanya ramai ditempati selama satu hingga tiga bulan pertama pasca diresmikan. Setelah itu, lapak jualan mulai sepi dan kini hanya tersisa 5 pedagang yang masih bertahan di tempat ini.

Terkait kondisi riil yang terjadi di Pasar Rakyat Coa saat ini, beberapa warga berharap agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM segera mengambil tindakan agar bangunan bisa kembali dimanfaatkan.

Sejumlah warga bahkan menyarankan agar bangunan pasar dimaksud, dialihkan menjadi pasar daging sehingga aktivitas perdagangan tetap berjalan normal dan bangunan tidak mubazir akibat hanya ditempati oleh beberapa pedagang.

Baca Juga:  Kepala Kampung se-Kaimana Terima SPPT 2019

Saran warga ini cukup beralasan karena hingga saat ini, Kabupaten Kaimana yang sudah berusia 19 tahun, belum memiliki bangunan khusus pasar daging. Aktivitas jual beli daging masih menumpang di pasar ikan, bahkan ada pula yang terpaksa berjualan di tepi jalan.

“Supaya tidak mubazir karena hanya ditempati beberapa pedagang bagusnya dialihkan saja jadi pasar daging. Kaimana ini kan sampai hari ini belum ada pasar daging. Tinggal nanti dinas atur mana untuk penjualan daging umum dan mana daging khusus. Coba belajar pengaturannya dari kota-kota lain,” ujar beberapa warga.

Hasil penelusuran Kaimana News.Com belum lama ini menunjukkan, bahwa saat ini bangunan pasar rakyat di Kampung Coa memang sepi. Hanya ada 5 pedagang yang berjualan di tempat ini dan mereka menempati satu titik strategis di pintu utama bangunan.

Baca Juga:  Pisang Kaimana Laris Manis di Pasar Timika

Salah satu pedagang mengaku, bertahan di tempat ini, karena selain tidak ada lagi lokasi lain untuk berjualan, juga memilih menjadi penadah sayur dari pemilik kebun untuk dijual kembali ke pihak ketiga.

“Pasar ini sudah sepi dari beberapa bulan setelah diremikan. Sekarang sisa 5 pedagang saja, yang lain milih jualan di tempatnya masing-masing. Ada juga yang memilih menanam sayur lalu hasilnya dibawa kesini dan diborong pedagang dari kota,” aku salah seorang pedagang. |RED|KN1|  


Bagikan Artikel ini:

Check Also

Bupati Freddy Ingin Jadikan Kaimana Swasembada Bawang Merah

Bagikan Artikel ini: KAIMANANEWS.COM – Bupati Kaimana Freddy Thie ingin menjadikan Kaimana sebagai daerah swasembada …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *