KAIMANANEWS.COM- Kerja keras Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kaimana dalam menyiapkan data yang bisa digunakan pemerintah dalam menentukan kebijakan pembangunan patut didukung dan diapresiasi.
Sukses melaksanakan Sensus Penduduk Lanjutan atau Long Form SP2020 pada bulan Juni lalu, petugas pendata dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kaimana kembali turun kampung untuk melakukan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
Pantauan media ini, tampak tiga orang petugas survei Jumat (5/8/2022) bertolak menuju wilayah Distrik Kambrauw dengan menggunakan transportasi laut jenis longboat.
Mereka bertolak dari kampung Coa hendak melakukan survey atau pengambilan sampel pada dua kampung yakni Kampung Waho dan Ubia Sermuku. Hal yang sama juga dilakukan beberapa petugas lainnya di wilayah kerja masing-masing.
Sakernas sendiri merupakan survei khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan. Pengumpulan data ketenagakerjaan melalui Sakernas mempunyai tiga tujuan utama yakni pertama; untuk mengetahui kesempatan kerja kaitannya dengan pendidikan, jumlah jam kerja, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan dan status pekerjaan.
Kedua; mengumpulkan data angka pengangguran dan setengah pengangguran. Ketiga; mendata penduduk yang tercakup dalam kategori bukan angkatan kerja yaitu mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga dan melakukan kegiatan lainnya.
Beberapa hari sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kaimana, Masadi Y. Koupun mencanangkan Kampung Marsi, Distrik Kaimana sebagai Desa Cantik (Cinta Statistik).
Pencanangan berlangsung disela kegiatan Sosialisasi Penguatan Penyelenggaraan Statistik Sektoral Menuju Satu Data Kaimana yang dilaksanakan Aula Kantor Distrik Kaimana, Senin (1/8/2022).
Penetapan Desa Cantik dimaksudkan untuk meningkatkan literasi, serta menumbuhkan kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik.
Selain itu, untuk standarisasi pengelolaan data statistik guna menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik; untuk optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga program pembangunan di desa/kelurahan tepat sasaran; serta untuk membentuk agen agen statistik pada level desa/kelurahan.
Penetapan Desa Cantik mengacu pada beberapa kriteria yakni; keberadaan komputer atau internet di kantor desa/kelurahan dan memiliki potensi wisata atau potensi produk unggulan. |RED|KN1|