Home / Hukrim / Ngaku Anggota POM TNI, Wartawan RRI Kaimana Dikeroyok Hingga Babak Belur

Ngaku Anggota POM TNI, Wartawan RRI Kaimana Dikeroyok Hingga Babak Belur

Bagikan Artikel ini:

KAIMANANEWS.COM – Kejadian naas menimpa salah satu crew RRI Kaimana, Lukas Muray, Minggu (7/4/2024) dini hari. LM dikeroyok oleh lima orang tak dikenal, yang salah satunya mengaku sebagai anggota Polisi Militer (POM) TNI.

Pengeroyokan terjadi di Kaki Air Kecil, Jalan Utarom Kaimana, dimulai dari Café Yos hingga didepan tempat penjualan kursi Sofa jalur tersebut.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka lebam pada bagian wajah, serta luka dibagian lutut. Persoalan ini telah dilaporkan ke Polres Kaimana pada hari yang sama, untuk mendapatkan penanganan hukum lebih lanjut.

Korban yang biasa disapa Lucky saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian seperti ini baru dialaminya, apalagi di kota Kaimana yang sudah dikenal sebagai zona damai. Ia juga menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya.

Dikatakan, pada Sabtu malam, dirinya menghadiri acara kumpul keluarga di Jalan Sisir dan berlanjut hingga larut malam. Sekitar jam 02.00 dini hari, dirinya pamit kembali ke rumahnya di Airport karena minggu pagi akan memberikan pelayanan di Gereja.

“Kebetulan ada ipar yang tinggal di Kaki Air Besar, sehingga dia minta ikut dengan saya. Setelah menurunkan ipar, saya langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah Airport. Setibanya di depan cafe Yos, saya melihat sekitar lima orang sedang tahan motor seorang bapak dan ibu. Jadi dalam pikiran saya, mungkin ada razia. Setelah saya berhenti kurang lebih berapa meter, satu dari lima orang ini datang menghampiri saya. Saya langsung bertanya, ini kegiatan apa sampai tahan orang. Langsung yang bersangkutan yang menghampiri saya ini mengaku bahwa dirinya adalah anggota POM TNI. Karena mendengar dari POM TNI, saya langsung mengambil ID Card dan menunjukkan kepadanya,” terang Lucky.

Baca Juga:  Kembali Bergulir, Penyidik Kejari Kaimana Kantongi Calon Tersangka Baru Kasus DPMK

Lucky juga mengatakan, setelah id cardnya diambil langsung dibawa kepada empat temannya. “Setelah itu yang bersangkutan yang mengambil kartu saya langsung kembali ke saya. Tetapi ketika kembali kesaya, yang bersangkutan langsung melayangkan tendangannya ke muka saya. Seketika darah langsung mengucur dari hidung saya. Mendapatkan perlakuan ini, saya turun dari motor dan berusaha untuk melakukan perlawanan dengan maksud membela diri. Tetapi karena mereka ada lima orang, perlawanan tidak seimbang. Mereka memeluk saya lalu banting saya di aspal. Ketika posisi saya sudah jatuh di aspal, mereka kemudian mendaratkan pukulan kearah wajah saya. Saya pun berusaha melawan, sampai akhirnya saya bisa bangun lagi. Saat saya bangun, mereka berlima melarikan diri kearah timbunan JK,” ungkapnya.

Lucky juga mengakui, karena di lokasi kejadian gelap akibat kurangnya pencahayaan, dirinya kurang melihat dengan jelas kelima orang tersebut, terutama pelaku yang datang mengambil ID Card.

“Saya lihat ketika pelaku pertama yang datang mengambil ID Card saya kembali ke empat temannya, ibu dan bapak yang mereka tahan itu disuruh pergi. Setelah mereka kembali itu dan mereka langsung mengeroyok saya. Seingat saya, mereka menggunakan dua motor, satu motor mio Scoopy warna merah, dan satu lagi motor warna hitam yang sebagian spakboardnya sudah tidak ada. Mereka lari menggunakan dua motor ini menuju Krooy,” ungkapnya lagi.

Baca Juga:  Anak Dibawah Umur yang Kedapatan Kendarai Sepeda Motor Bakal Didenda Rp.1 Juta

Setelah kelima orang ini lari menggunakan motor lanjut Lucky, dirinya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju Airport, tetapi kembali ke rumah mertua di Jalan Sisir. Atas desakan keluarga, kasus ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Kota Kaimana. Namun dari pihak Polsek, menyarankan agar langsung melapor ke Polres sehingga bisa mendapatkan penanganan hukum lebih lanjut.

Menurut Lucky, usai melaporkan kejadian ke SPKT Polres Kaimana, mereka langsung diarahkan ke Unit Reskrim Polres Kaimana dan langsung dimintai keterangan. Namun karena kesakitan akibat luka berat yang dialami, pengambilan keterangan sempat ditunda.

Lucky juga menerangkan, pada hari yang sama dirinya melakukan visum di RSUD Kaimana. Sesudah visum, pada sore hari kembali ke Reskrim Polres Kaimana untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

“Saya berharap lima pelaku ini bisa diamankan oleh pihak aparat keamanan, karena kejadian seperti ini sangat langka di Kaimana yang aman ini. Saya berharap pelaku-pelaku ini sesegera mungkin ditangkap, sehingga bisa memberikan efek jera termasuk untuk yang lainnya yang mungkin akan melakukan hal yang sama,” pungkasnya. |RLS|


Bagikan Artikel ini:

Check Also

64 Personel Polres Kaimana Disiagakan Amankan Perayaan Paskah

Bagikan Artikel ini: KAIMANANEWS.COM – Polres Kaimana menurunkan 64 personel untuk melakukan pengamanan jalannya ibadah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *