KAIMANA NEWS Media Informasi Publik
KAIMANANEWS.COM– Setelah melewati perdebatan yang cukup alot hingga sempat menguras emosi, akhirnya Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, terpilih secara aklamasi sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XIII se-Tanah Papua mendatang. Mimika berhasil melewati dukungan terhadap Kabupaten Nabire yang juga dijagokan sebagai tuan rumah Pesparawi XIII, meski sempat menghadapi penolakan dari beberapa LPPD.
Penetapan Mimika sebagai tuan rumah Pesparawi XIII ini berlangsung dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pesparawi XII se-Tanah Papua Tahun 2017 yang dipimpin Sekprov yang juga merupakan Ketua Umum LPPD Provinsi Papua Barat, Drs. Nataniel Mandacan, M.Si, bertempat di Kaimana Beach Hotel, Minggu (17/9/2017) malam.
Dalam rapat yang difasilitasi Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Papua Barat dan turut dihadiri Ketua LPPD Provinsi Papua, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua dan Papua Barat ini, belum ditetapkan tahun pelaksanaan Pesparawi XIII, akibat terjadinya pemunduran waktu pelaksanaan pada Pesparawi XII di Kabupaten Kaimana.
Jika mengacu pada AD/ART Pesparawi, maka pelaksanaan Pesparawi XIII seharusnya digelar pada tahun 2019, namun jika mempertimbangkan interval waktu setelah Pesparawi XII yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2016, tetapi mundur hingga 2017, sehingga dimungkinkan Pesparawi XIII dilaksanakan pada tahun 2020. “Untuk tahun pelaksanaan, nanti kita akan bahas dalam Rapat Kerja LPPD, yang akan kita gelar dalam waktu dekat,” ujar pemimpin rapat Nataniel Mandacan.
Pantauan Kaimana News, selain menetapkan tuan rumah Pesparawi XIII se-Tanah Papua, Rakornis Pesparawi XII ini juga mengevalusi penyelenggaraan Pesparawi XII di Kabupaten Kaimana. LPPD pada umumnya mengaku puas dan bangga terhadap penyelenggaraan Pesparawi XII yang berjalan sukses, aman dan lancar. Mereka mengapresiasi kinerja Panitia Pesparawi XII yang membuat Pesparawi XII benar-benar berkualitas.
Namun disisi lain, sejumlah LPPD menyesali kehadiran tim penjurian, yang sebagian diantaranya berkedudukan sebagai konsultan dan merupakan orang yang merekomendasikan para pelatih untuk melatih paduan suara dan sejenisnya di sejumlah kabupaten/kota. Olehnya, sebagian besar LPPD kabupaten/kota mendesak agar panitia Pesparawi XIII nanti, tidak lagi mendatangkan dewan juri yang memiliki kedekatan secara emosional dengan para pelatih.
“Kami minta tim juri Pesparawi XII tidak lagi dipakai untuk Pesparawi berikut, terutama mereka yang berposisi sebagai konsultan. Aturan dari mana, mengirim pelatih ke sejumlah daerah yang akan mengikuti lomba, lalu dia sendiri hadir sebagai juri. Berikut yang seperti ini jangan dipakai lagi, pakai saja beberapa yang netral,” saran LPPD kabupaten/kota.
Sementara itu, di tempat yang sama, Sekda Kabupaten Mimika, Ausilius You, S.Pd,MM saat dikonfirmasi terkait penetapan daerahnya sebagai tuan rumah Pesparawi XIII mengatakan, Mimika siap memberikan yang terbaik bagi seluruh tamu Pesparawi XIII dan siap mengalokasikan anggaran hibah Pesparawi sebesar 15 Miliar. Mimika akan berbenah diri untuk mempersiapkan semua yang dibutuhkan bagi suksesnya Pesparawi XIII, termasuk dari sisi keamanan.
“Kami sangat siap menjadi tuan rumah Pesparawi XIII karena sudah sejak lama kami mencalonkan diri sebagai tuan rumah, dan baru terlaksana kali ini. Selain menjadi tuan rumah yang baik, kami juga tentu harus berjuang untuk meraih prestasi. Fasilitas untuk penampungan tamu tersedia cukup banyak, termasuk dari sisi keamanan, kami jamin bahwa Mimika aman bagi semua orang. Kami akan memberikan yang terbaik bagi seluruh duta Kristus yang nanti akan datang ke Mimika,” ucapnya optimis. ***
