KAIMANANEWS.COM- 11 November 2017, Paroki Santo Martinus Kaimana genap berusia 75 tahun. Memeriahkan tahun jubileum ini, umat katolik Paroki Santo Martinus menggelar sejumlah kegiatan baik yang melibatkan umat katolik, maupun masyarakat umum. Salah satunya, jalan sehat yang dilaksanakan, Minggu (12/11).
Jalan sehat jubileum yang diikuti sekitar 1000 umat katolik dari gereja induk dan stasi, dilepas Ketua Panitia Jubileum, Romo Andy Prambada, O.Carm. Jalan sehat yang melintasi jalur Trikora, Cenderawasih, Bumsur, Jalan PTT ini, mengambil titik star dan finis di Gereja Santo Martinus Jalan Diponegoro.
Sementara pesta akbar sendiri yang mengusung tema ‘Keluarga Bersekutu Dalam Gereja’ baru akan dilaksanakan pada 19 November 2017. Pesta akan dihadiri Pemimpin Umat Katolik Wilayah Papua Barat, Uskup Mgr. Hilarion Datus Lega, PR, para biarawan dan biarawati yang pernah bertugas di Kaimana, serta tamu lainnya.
Sekilas tentang Paroki Santo Martinus Kaimana. Paroki yang kini dipimpin Romo Suitbertus Marsanto, O.Carm ini, resmi berdiri pada 11 November 1942 dibawah Keuskupan Jayapura. Namun sebelum menjadi paroki, ajaran katolik sudah masuk di Kaimana sejak tahun 1937. Ajaran ini disebarkan oleh para misionaris, yang kebetulan melewati wilayah Kaimana untuk memberikan pelayanan di beberapa daerah sekitar Kaimana.
Peristiwa pembaptisan pertama terhadap beberapa umat katolik dan pelayanan pernikahan perdana bagi pasangan suami-istri katolik pada tahun 1942, menjadi cikal bakal lahirnya Paroki Santo Martinus Kaimana. Sejak saat itu, meskipun menggunakan bangunan seadanya, gereja katolik Kaimana resmi berstatus paroki dengan nama pelindung Santo Martinus.
Nama Martinus disepakati untuk menghormati umat paroki Santo Martinus di Kota Tegelen Belanda, yang menyumbangkan uang untuk pembangunan gereja Kaimana. Belasan tahun menanti, tanggal 18 Maret 1962, Gereja St. Martinus Kaimana akhirnya diberkati oleh Mgr. Rudolf Joseph Manfred Staverman, OFM, Vikaris Hollandia.
Sebelum hadirnya bangunan gereja yang representatif, pada tahun 1953, Paroki Santo Martinus Kaimana mendapat pastor tetap, diikuti pembentukan dewan paroki pada tahun 1966, serta penyerahan urusan pastoral dari Keuskupan Jayapura ke Keuskupan Manokwari-Sorong pada Oktober 1976. Pelimpahan dilakukan karena wilayah Paroki St. Martinus jauh dari Keuskupan Jayapura, serta hubungan dengan Fakfak maupun Keuskupan Manokwari-Sorong lebih dekat.
Kini, Paroki Santo Martinus Kaimana telah memiliki sedikitnya 10 gereja cabang atau stasi, diantaranya; Stasi St. Ambrosius Krooy, Santa Monica Kampung Trikora, Stasi Werafuta, Rauna, Paparo, Egerwara dan lainnya di wilayah Etna, Arguni, Buruway dan Yamor. Satu dari 10 stasi ini bahkan sudah ditetapkan sebagai gereja pra paroki yakni Stasi Santa Monica Kampung Trikora. (kntim/bel)