KAIMANANEWS.COM – Kendala utama yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kaimana dalam melakukan penanganan sampah adalah 5 dari total 7 unit kendaraan pengangkut sampah rusak. Lima armada yang rusak dimaksud terdiri dari, 2 dump truck dan 3 unit armroll pengangkut kontainer sampah.
Kondisi ini menyebabkan pengangkutan sampah dari rumah warga maupun dari tempat pembuangan sementara (TPS) menuju tempat pembuangan akhir (TPA) tidak bisa dilakukan maksimal karena hanya dilayani 2 armada, masing-masing 1 unit dump truck dan 1 unit armroll.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kaimana, Efraim Viktor Bless, S.T., M.M menjelaskan, untuk penanganan sampah, Dinas Lingkungan Hidup sesungguhnya memiliki sejumlah sarana prasarana (sarpras) pendukung seperti 1 unit excavator yang ditempatkan di TPA untuk meratakan dan memadatkan sampah.
Selain excavator, ada kendaraan operasional pengangkut sampah sebanyak 7 unit, terdiri dari 3 unit dump truck untuk mengangkut sampah dari rumah warga dan 4 unit armroll yang berfungsi mengangkat container sampah dari TPS menuju TPA.
Namun dari total 7 unit kendaraan dimaksud, hanya 2 yang bisa difungsikan yakni 1 unit dump truck dan 1 unit armroll, sementara 5 lainnya tidak bisa difungsikan karena rusak. “Sudah seringkali diperbaiki tapi pakai paling lama satu minggu setelah itu perbaik lagi dengan biaya perbaikan yang cukup tinggi,” terang Efraim.
Disamping excavator dan kendaraan operasional, DLH juga memiliki Sarpras container sampah yang diletakan di sejumlah TPS. “Tapi yang ada sekarang ini tambal sulam, tahan hanya 4 sampai 5 bulan rusak lagi. Ini karena zat asam yang begitu tinggi dari sampah sehingga membuat plat baja container itu cepat rusak,” ungkapnya.
Ia berharap, kedepan ada pengadaan kendaraan operasional pengangkut sampah yang baru dan penambahan tenaga persampahan serta container sampah sehingga penanganan sampah di Kabupaten Kaimana bisa berjalan maksimal.
“Kami berharap di masa pemerintahan baru Bapak Bupati Hasan Achmad dan Bapak Wakil Bupati Isak Waryensi ada perbaikan sarana prasarana untuk penanganan sampah. Kalau kendaraan baru bisa meminimalisir biaya pengeluaran karena kalau bertahan dengan kendaraan yang saat ini biaya perawatannya tinggi,” ungkapnya.
Efraim juga mengatakan, normalnya kebutuhan armada untuk penanganan sampah di Kota Kaimana dan sekitarnya adalah 10 unit baik dump truck maupun armroll. “Sepuluh unit, 5 dump truck, 5 armroll sudah bisa pelayanan maksimal tapi kendaraan baru. Karena kalau kendaraan yang sekarang, jalan satu minggu rusak lagi,” pungkasnya. |isw|