KAIMANANEWS.COM – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana, Jafar Werfete mengatakan, kunjungan wisata ke Kaimana pasca covid terus mengalami peeningkatan.
Tahun lalu, pihaknya mencatat jumlah kunjungan wisata mencapai 9000-an wisatawan. Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding sebelum covid yang mencapai kurang lebih 4000an.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kaimana, Jafar Werfete mengatakan, tingginya kunjungan wisata di Kabupaten Kaimana ini dihitung berdasarkan jumlah wisatawan yang masuk melalui pintu masuk pelabuhan udara dan kapal wisata atau kapal pesiar yang langsung masuk di destinasi wisata Teluk Triton.
“Kunjungan wisata tahun lalu berkisar 9000-an, meningkat drastis setelah covid. Kalau sebelum covid itu jumlahnya 4000-an dan sempat menurun drastis saat covid. Tahun ini kami belum melihat data terakhir, tapi yang pasti jumlahnya meningkat dari tahun 2023,” ungkapnya, Jumat (15/11/2024).
Dijelaskan, wisatawan yang masuk Kaimana ini didominasi oleh turis mancanegara yang menggunakan kapal khusus. “Kebanyakan datang dari luar dan mereka menggunakan kapal wisata atau kapal khusus dengan jumlah penumpang ratusan orang. Kapal-kapal ini masuk melalui agen dan langsung berputar di Teluk Triton,” terang Jafar.
Ia juga menjelaskan, untuk mendukung pengembangan pariwiata di Kabupaten Kaimana, pemerintah daerah sudah menelurkan kebijakan untuk fokus pada dua kluster sebagai kawasan strategis pariwisata yakni Kota Kaimana sebagai pintu masuk dan Teluk Triton sebagai destinasi wisata.
“Fokus kita di dua kluster sebagai kawasan strategis pariwisata yaitu kota kaimana dan teluk triton. Kota Kaimana sebagai pintu masuk tentu harus dibenahi infrastrukturnya, kita percantik kotanya agar tampak sebagai kota wisata. Lalu Teluk Triton yang kita tahu memiliki keunggulan dan selama ini sudah banyak dikunjungi,” terang Jafar.
Ditambahkan, pengembangan kawasan wisata Teluk Triton mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi Papua Barat yang menetapkan Teluk Triton sebagai destinasi wisata unggulan di Papua Barat. Untuk pengembangannya, sudah diusulkan ke pusat melalui Musrenbangnas.
“Target kita tahun 2025 kluster pertama itu sudah mulai bangun sarana prasarana pendukung, lalu kawasan Teluk Triton yang kita sebut Tribata (triton bay tourism area), dimana nanti Tribata ini akan menjadi satu kawasan pariwisata yang pelayanannya terintegrasi,” terang Jafar. |isw|