KAIMANANEWS.COM – Kurang lebih sebulan terakhir, masyarakat Kaimana disuguhkan dengan kehadiran ikan kembung yang oleh warga lokal menyebutnya ikan lema.
Melimpahnya produksi ikan kembung di Kaimana memang sudah terjadi hampir setiap tahun, tepatnya bulan Januari hingga Februari.
Namun berbeda dengan tahun ini, dimana hasil tangkapan nelayan benar-benar melimpah, hingga membuat harga di pasaran lokal menjadi sangat rendah berkisar Rp.1000 per ekor, bahkan sempat dibandrol dengan harga Rp.1000 per tiga ekor.
Tingginya produksi ikan kembung ini membuat Plt. Kepala Dinas Perikanan Kaimana, Herliena Ubery, A.Pi,M.Si angkat bicara.
Kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna penyampaian KUA PPAS 2024 di Gedung DPRD Kaimana, Senin (29/1/2024) Herliena mengakui, tingginya produksi ikan kembung merupakan fenomena yang terjadi di Kaimana saat ini.
Untuk mengatasi kelebihan pasokan, pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi dengan beberapa investor di Jakarta.
Namun beberapa perusahaan yang dihubungi lanjut Herliena, tidak bersedia menerima karena terjadi penumpukan ikan di gudang milik mereka.
“Setelah melihat fenomena ini saya coba komunikasi dengan beberapa investor di Jakarta supaya mereka bisa datang melihat peluang ini dan membeli hasil. Cuma mereka juga terkendala karena kurang lebih tiga bulan terakhir mengalami penumpukan ikan. Kalau sudah penumpukan di Jakarta, otomatis ikan dari sini tidak bisa dikirim kesana,” ungkap Herliena.
Namun pihaknya tetap berupaya agar persoalan tingginya produksi ikan ini bisa teratasi dengan hadirnya pasar. Pihaknya akan melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha perikanan atau Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ada di Kaimana untuk mencari jalan keluar.
“Kita akan mengundang para pelaku usaha perikanan dan UPI yang ada di Kaimana untuk diskusi bersama sehingga disitu mungkin kita akan dapat solusi,” pungkasnya. |RED|