KAIMANANEWS.COM – Pendampingan yang dilakukan Dinas Perikanan Kaimana terhadap kegiatan budidaya ikan air tawar di beberapa titik dalam wilayah kota sedikitnya bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
Hal ini diakui pembudidaya ikan air tawar Fatma Sirfefa dan Eflina Furay yang ditemui secara terpisah di lokasi usahanya Kampung Coa. Dua perempuan Papua hebat ini mengaku, budidaya ikan yang mereka geluti sedikitnya sudah membantu mengatasi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Budidaya ikan yang digeluti memang sudah digeluti sejak lama, namun baru mulai berkembang setelah mendapat pendampingan dari Dinas Perikanan Kaimana. Pendampingan dimakud diberikan selain dalam bentuk penyuluhan, juga beruipa bantuan pakan dan sarana prasarana pendukung.
“Kolam ikan memang sudah lama, tapi awalnya hanya untuk makan sendiri. Belakangan ini setelah ada dukungan dari Dinas Perikanan jadi bisa berkembang. Dinas bantu bangun talud, kasih jaring dan kasih pakan. Sekarang ini ktong sudah bisa jual dengan harga Rp.50 ribu per kilo,” ungkap Ibu Fatma di lokasi budidaya ikan miliknya di Kampung Coa. .
Senada, Eflina Furay pembudidaya ikan nila “Taman Firdaus” juga mengatakan, usaha budidaya ikan yang digelutinya mulai mengalami perkembangan setelah ada pendampingan dari Dinas Perikanan.
“Kolam ini sudah lama, hasilnya sangat membantu sekali untuk kehidupan sehari-hari. Kedepannya saya berharap bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah berupa bantuan keramba supaya saya bisa mengatur kehidupan saya lewat usaha ini, juga untuk kebutuhan anak-anak sekolah,” pinta Ibu Eflina sama seperti permintaan Ibu Fatma.
Terkait budidaya ikan air tawar ini, Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan Kaimana, Okto Tana, S.Pi saat mengunjungi lokasi budidaya ikan air tawar di Kampung Coa belum lama ini menjelaskan, pendampingan yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk membantu masyarakat memanfaatkan potensi yang ada disekitar.
Menurutnya, selain mendampingi kegiatan budidaya perikanan laut, saat ini pihaknya juga mendampingi sedikitnya 8 kelompok pembudidaya ikaj air air tawar dengan puluhan kolam yang tersebar dari Air Tiba hingga Kampung Coa.
Untuk budidaya ikan air tawar sendiri berjumlah 7 kelompok dengan jenis ikan yang dikembangkan adalah nila, lele dan ikan mas. Sedangkan budidaya ikan air payau sebanyak satu kelompok dengan jenis ikan yang dikembangkan kakap dan bandeng.
Metode pendampingan sendiri lanjut Okto, selain berupa penyuluhan dalam hal ini memberikan pemahaman terkait cara budidaya ikan yang benar, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa pakan dan sarana pendukung, serta beberapa diantaranya mendapat bantuan untuk pembangunan kolam semi permanen atau beton.
“Selama pendampingan kami memberikan penyuluhan terkait cara budidaya ikan yang baik, cara memberikan pakan dan vitamin yang benar, termasuk cara mengaplikasikan vitamin dan pakan, hingga membantu membangun kolam beton dan memasang jaring untuk mencegah ikan terbawa air terutama saat musim hujan,” ujar Okto.
Ia berharap, upaya yang dilakukan Dinas Perikanan ini bisa memberikan efek positif bagi pemenuhan kebutuhan ekonomi, juga agar suatu saat masyarakat pembudidaya ini mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. |isw|