KAIMANANEWS.COM – Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Persampahan Terpadu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kaimana sejak awal tahun 2004 gencar memproduksi pupuk kompos.
Pupuk kompos yang pengolahannya menggunakan metode komposting ini menurut Binsar Sitanggang Kepala UPTD Persampahan banyak diminati warga Kaimana dan permintaan cukup tinggi.
“Kami telah memproduksi pupuk kompos sebanyak 1 ton lebih. Sesuai dengan data yang laku terjual atau dibeli masyarakat Kaimana berkisar 300 kilogram,” terang Binsar, Jumat (14/6/2024).
Ditemui di Kantor UPTD Persampahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Tanggaromi Kilo meter 7, Binsar menjelaskan, pupuk kompos telah di galakkan sejak awal tahun 2024.
Setelah Kabupaten Kaimana meraih sertifikat Adipura. Didalam sertifikat disebutkan Kabupaten Kaimana memperoleh nilai terendah hanya 2% terkait pengolahan sampah. Sementara penanganan sampah memperoleh nilai 96%.
Lanjut Binsar, inovasi pengolahan sampah yang saat ini sedang dilakukan pihaknya adalah pengolahan pupuk kompos dengan metode komposting yang diproduksi secara berkelanjutan.
Pupuk kompos yang dihasilkan dibanderol dengan harga Rp.10 ribu per kilo dan saat ini pembelinya cukup banyak hingga pendapatan dari hasil penjual pupuk mencapai Rp.16 juta.
Kedepan lanjutnya, hasil penjualan pupuk kompos tersebut bisa dijadikan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimaha sistem pembagiannya masih dikoordinasikan.
“Pengolahannya di TPA dan kami memberdayakan petugas persampahan sebanyak 10 orang yang bertugas melakukan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos,” terang Binsar.
Sementara terkait bahan baku pupuk terang Binsar, berasal dari sampah pasar dan sampah rumah tangga, serta kotoran hewan sapi, kambing dan ternak ayam.
Dijelaskan pula, selain menjual pupuk kompos, pihaknya juga memberikan edukasi tentang metode pembuatan pupuk kompos kepada petani lokal dan ibu-ibu rumah tangga yang hobby menanam.
“Ini tujuannya agar masyarakat paham bahwa sampah disekitar kita bisa dikelola dan menjadi sesuatu yang bernilai,” ucapnya seraya menambahkan, kedepan pihaknya akan kerjasama dengan Dinas Pertanian agar pupuk kompos tidak lagi didatangkan dari luar, tetapi dipasok dari UPTD Persampahan. |SMI|