KAIMANANEWS.COM- Pelaksanaan salat ied yang digelar Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Kaimana dalam rangka hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah di Halaman SMP Yapis Kaimana, Senin (2/5/2022) berlangsung khidmat, aman dan lancar.
Salat berjamaah yang dihadiri pengurus PHBI, MUI serta pengurus dan jamaah Masjid Sabilillah Kota Kaimana ini, dipimpin Imam Ustad Saiful dan Khatib H. Ismail Sirfefa, S.Sos, MH yang juga merupakan mantan Wakil Bupati Kaimana.
Khatib Ismail Sirfefa dalam khotbahnya bertajuk ‘Ukhuwah dan Silahturahmi Mempersatukan Suku Bangsa’ mengatakan, Idul Fitri merupakan hari yang agung dan hari yang gembira bagi umat Islam yang bertakwa karena mendapatkan kemenangan yang penuh rahmat dan pengampunan.
Dikatakan, ukhuwah dan silahturahmi mempersatukan suku bangsa merupakan sebuah refleksi untuk mengenang kembali kehebatan rasulullah dalam membangun silahturahmi dan ukhuwah, serta strategi kehidupan Islam di masa yang lampau.
Ukhuwah dan silahturahmi mempersatukan suku bangsa lanjut Khatib Ismail, sudah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pada masa lalu, dengan strategi meletakan 3 prinsip utama kepada masyarakat Islam.
Pertama; Rasulullah memperkuat hubungan kaum muslim dengan Allah, dengan cara membangun sebuah masjid yakni Masjid Nabawi, masjid pertama sebagai simbol perhatian besar kaum muslim untuk menghadapi Allah yang maha kuasa.
Kedua; Rasulullah memperkuat hubungan diantara sesama muslim dengan cara membangun dasar-dasar persaudaraan yang sempurna, yang menghapus atribut kebanggaan, sikap fanatisme suku, daerah, golongan, status sosial agar kita bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, serta serasi dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
Ketiga; Rasulah ketika tiba di Madinah, tidak memiliki niat sedikit pun membangun strategi perang melawan orang-orang kafir maupun kaum musyrikin, melainkan sebaliknya beliau menawarkan satu perdamaian kepada mereka yang telah lama bermukim di Madinah yaitu kebebasan mengamalkan ajaran agama mereka masing-masing.
“Betapa besarnya ukuwah dan interaksi sosial, moderasi dan toleransi yang dikembangkan oleh Rasulullah pada saat itu. Suri tauladan beliau patut dicontoh oleh kita semua dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan di era sekarang. Hilangkan rasa perbedaan suku, bangsa, agama, asal daerah dan golongan, budaya dan adat istiadat karena setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Begitu pula didepan Allah SWT, kita semua sama dan orang-orang yang paling mulia dari sisi Allah adalah mereka yang bertakwa sebagaimana firmanNya,” ujar Ismail.
Menutup khotbahnya, Ismail Sirfefa juga mengajak umat Islam Kaimana untuk terus mempererat tali silaturahmi. “Mari kita saling memaafkan dan maaf itu harus berbekas dalam hati. Hilangkan perasaan dendam, sakit hati, permusuhan, cemburu, benci dan lainnya agar perasaan tersebut tidak bercokol dalam hati sanubari,” tutupnya. |laporan: toni|editor:isabela|