Home / Berita Utama / Sering Dikomplain Warga, Begini Pengaturan Menu dan Sistim Penyaluran MBG di Kaimana

Sering Dikomplain Warga, Begini Pengaturan Menu dan Sistim Penyaluran MBG di Kaimana

Bagikan Artikel ini:

KAIMANANEWS.COM – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kaimana tidak terlepas dari pro dan kontra masyarakat. Sejak diluncurkan bulan Februari 2025 lalu, ada saja yang dikomplain warga, diantaranya terkait tekstur makanan yang rusak, menu yang tidak dilengkapi buah dan susu, hingga wadah penyimpanan makanan atau kotak nasi yang harus dikembalikan untuk dipakai kembali.

Dikonfirmasi masalah ini, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur 3 Air Tiba, Mohamad Akmal Rahman mewakili dapur lainnya menjelaskan, penyaluran MBG di Kota Kaimana sudah berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

MBG di Kaimana terang Akmal, diproses oleh 3 dapur, dimana aktivitas setiap dapur dikontrol langsung oleh KSPPG, ahli gizi, asisten lapangan yang berfungsi memastikan porsi yang didistribusikan ke sekolah dan update jumlah siswa setiap harinya, serta lainnya.

“Khusus dapur 3 ini, kami bertanggungjawab melayani 13 sekolah, terdiri dari PAUD Anggrek, TK Tarsisius, TK Pertiwi, TK Yapis, TK Pembina, SD YPPK, SDI 1, SD Negeri 3, SD Yapis, SMP Yapis, SMP YPPK, SMA YPPK dan SMA Yapis,” terang Akmal, Senin (5/5/2025).

Baca Juga:  Balai Arkeologi Papua Teliti Keberadaan Benteng Fort du Bus di Lobo

Setiap hari lanjutnya, SPPG melakukan kontrol ke masing-masing sekolah, sekaligus melakukan konfirmasi ke pengelola sekolah terkait hal-hal yang masih kurang untuk kemudian dievaluasi dan diperbaiki di hari berikutnya.

“Sedangkan terkait menu yang terkadang tidak lengkap, itu selain human error dalam hal ini lupa memasukan ke kota, tapi kadang disesuaikan dengan takaran gizi dan protein yang sudah disiapkan. Jadi satu minggu itu tidak harus selalu dengan susu atau buah. Misalnya menu yang kandungan gizinya tidak sesuai target, kita lengkapi dengan susu. Lauk utamanya gantian ayam, telur dan kadang ikan tuna, ditambah sayur-sayuran seperti buncis dan wortel,” terang Akmal menjawab pertanyaan menu yang terkadang tidak lengkap.

Sementara terkait wadah penyimpanan yang harus dikembalikan untuk digunakan lagi, Akmal mengatakan, wadah penyimpanan berupa plastik mika yang digunakan saat ini memang sesuai standar bisa 5 kali pakai. Dan pihaknya saat ini sedang menunggu ompreng stainles yang masih dalam perjalanan untuk menggantikan mika.

Baca Juga:  Telah Disetujui Mendagri dan KASN, 9 Jabatan Kepala OPD di Kaimana Segera Dilelang

“Rata-rata beberapa sekolah yang kami layani mempertanyakan ompreng. Soal ini dapur kami sudah pesan dan sementara dalam perjalanan. Sementara ini kita pakai mika dulu dengan standar pemakaian 5 kali, makanya selalu dikumpul dan dikembalikan ke dapur untuk dicuci. Setelah pemakaian 5 kali, dapur akan ganti dengan yang baru,” ungkapnya.

Akmal juga menjelaskan, jika ada sekolah yang mengeluhkan makanan basih atau lainnya, bisa jadi akibat waktu makan yang molor, karena penyaluran dari dapur MBG dilakukan pada pagi hari. “Tapi sejauh ini kita juga punya sampel, jadi setiap masakan kita pegang satu sampel untuk mengukur bisa tahan berapa lama. Dan biasanya bertahan sampai malam,” ungkapnya.

Menutup keterangannya, Akmal mengakui, pihaknya sejauh ini mewajibkan setiap siswa membawa sendok dan tumbler untuk kebutuhan air minum. “Untuk sendok kita sarankan anak-anak bawa dari rumah, begitu juga air minum kita sarankan gunakan tumbler,” pungkasnya. |isw|


Bagikan Artikel ini:

Check Also

Pemkab Kaimana Identifikasi 33 Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Bagikan Artikel ini: KAIMANANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Kaimana melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) telah melakukan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *