KAIMANANEWS.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Kaimana (DPK) memfasilitasi pelaksanaan kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pengolahan produk dan sertifikasi yang dibiayai Global Environment Facility (GEF) 6-WWF.
Kegiatan ini menghadirkan perwakilan wanita nelayan dari tiga kampung yakni Kampung Namatota, Lakahia dan Kaimana, dengan lokasi pelaksanaan Aula Dinas Perikanan, Kampung Coa.
Hadir Project Manager GEF-WWF, Nuranti Anarkhis, S.pi,M.P sekaligus sebagai nara sumber, Eka Gusnawati, S.Si, Apt dari Badan POM Papua Barat, Rian Yuslifer, SE dari Dinas Perindagkop UMKM Kaimana, serta instruktur Eva Jubaidah dari UMKM Kaimana.
Nuranti Anarkhis pada pembukaan kegiatan, Selasa (9/7/2024) mengatakan, kegiatan yang digelar ini merupakan proyek kerjasama antara Direktorat Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan WWF Agency dari Amerika.
Dalam kegiatan ini lanjutnya, GEF 6-WWF hadir sebagai pemberi dana hibah, dengan target utama bagaimana memberdayakan nelayan melalui pemanfaatan sumber daya perikanan untuk kepentingan jangka panjang.
“Kita tidak berharap uang yang diberikan akan kembali, tetapi yang kami harapkan selaku pelaksana proyek adalah sekiranya ibu-ibu yang datang mengikuti kegiatan diversifikasi ini mendapatkan pengetahuan yang nantinya akan berdampak jangka panjang untuk kelangsungan hidup,” ujar Nuranti.
Ia juga menyampaikan terima kasih karena kehadirannya dan program GEF 6 sudah disambut baik oleh Dinas Perikanan Kaimana selaku fasilitator dan juga para peserta yang bersedia hadir.
“Berharap ilmu dari pelatihan ini dapat digunakan secara berkelanjutan, tidak hanya sebatas hari ini. Tetapi bagaimana produk pengolahan ikan ini bisa meningkatkan taraf hidup,” ujarnya.
Kesempatan yang sama Plh. Kepala Dinas Perikanan, Ika Damayanti, S.St.Pi,M.M juga berharap, kegiatan diversifikasi ini bisa bermanfaat bagi para nelayan, untuk bagaimana mengolah ikan hasil tangkapan bisa mendapatkan nilai tambah melalui produk jadi yang bisa beredar di masyarakat dan memiliki sertifikasi Badan POM.
“Kalau biasanya ikan hasil tangkapan langsung dijual, mungkin melalui kegiatan ini ibu-ibu bisa belajar bagaimana mengolahnya dengan cara lain hingga menghasilkan produk makanan jadi, seperti yang sudah dilakukan Ibu Eva Jubaidah,” ujar Sekretaris Dinas Perikanan Kaimana ini.
Untuk itu, ia mengajak para peserta agar selama pelatihan berlangsung dapat mengikuti materi dengan baik. “Bagaimana juga mendapatkan sertifikat Badan POM, ada juga di kegiatan diversifikasi ini. Jadi jangan malu bertanya kalau ada yang kurang dipahami,” ajaknya. |isw|