KAIMANANEWS.COM- Fraksi Gerakan Pembangunan Rakyat (GPR) DPRD Kaimana menyoroti adanya alokasi anggaran subsidi Batik Air pada APBD Tahun 2024 yang mencapai Rp.1.500.000.000.
Fraksi yang diketuai Yehadi Alhamid ini mempertanyakan pengalokasian kembali anggaran subsidi untuk Batik Air di tahun 2024, padahal sudah dilakukan sejak tahun 2022 namun kerjasamanya belum direalisasikan hingga saat ini.
Untuk itu, Fraksi GPR meminta penjelasan Bupati Kaimana terkait anggaran tersebut dan mengingatkan Pemerintah Daerah terkait MOU dengan PT.Batik Air yang akan berakhir pada Bulan November 2024, serta sarana Bandara yang ada belum memadai.
Menanggapi ini, Bupati Kaimana Freddy Thie mengatakan, pengalokasian anggaran subsisi Batik Air tetap dianggarkan sebesar Rp.1.500.000.000 pada tahun 2024 untuk memastikan keseriusan Pemerintah Daerah dalam mengupayakan transportasi yang cepat, murah, dengan daya angkut yang lebih besar untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan menjamin ketersediaan bahan pokok secara cepat.
“Berakhirnya MoU dimaksud adalah pada triwulan ke empat 2024, dan masih dapat diperpanjang/diperbaharui lagi, yang akan berlaku pada tahun-tahun berikutnya. Perlu diingatkan kembali bahwa dengan digaungkannya kerjasama Pemerintah Daerah dengan Batik Air, telah terjadi peningkatan kapasitas Bandara Utarom Kaimana dengan total anggaran mencapai Rp.50.000.000.000,” terang Bupati.
Dijelaskan pula, perbaikan peningkatan kapasitas bandara telah selesai pada tahun 2023 lalu dan diharapkan dapat didarati pesawat berbadan lebar setelah terverifikasi oleh Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
“Sementara untuk sarana penunjang lain dalam rangka ground handling layanan darat pesawat berbadan lebar, akan dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama yang menjadi kewajiban maskapai,” pungkasnya. |RED|