TIGA bulan pertama di tahun 2021, Pengadilan Negeri Kaimana menerima 7 perkara perdata yang keseluruhannya berkaitan dengan perceraian.
Perkara perdata perceraian dimaksud, selain datang dari kalangan masyarakat biasa, juga ada dari kalangan ASN. Satu dari 7 kasus, tengah dalam proses persidangan.
Ketua Pengadilan Negeri Kaimana melalui Humas PN Kaimana, Yudita Trisnanda, SH menyampaikan ini ketika bertemu KaimanaNews.Com belum lama ini.
Dikatakan, ini merupakan awal yang mengejutkan, dimana baru memasuki triwulan pertama tahun 2021 sudah ada 7 kasus perdata perceraian yang diterima PN Kaimana.
Jumlah ini tergolong sangat tinggi dibanding tahun 2020 yang hanya berjumlah 2 kasus, satu diantaranya dilanjutkan, namun satunya lagi diselesaikan melalui proses mediasi.
“Untuk kasus perdata, ini merupakan kejutan untuk Pengadilan Negeri Kaimana karena langsung berhadapan dengan 7 perkara perdata yang kesemuanya terkait gugatan perceraian,” ujar Yudita.
Dijelaskan, sebelum gugatan perkara dilanjutkan, pihak pengadilan mmepunyai mekanisme penyelesaian, salah satunya melalui mediasi.
“Pengadilan mempunyai mekanisme tersendiri sebelum gugatan dilanjutkan, salah satunya adalah mediasi antara kedua belah pihak. Tujuh gugatan perdata perceraian ini ada dari masyarkat, ada juga yang berstatus ASN,” ungkapnya sembari berharap, kasus perceraian tidak mengalami peningkatan. |DAR|KN1|